Dalam bisnis perikanan di Indonesia, budidaya ikan lele adalah budidaya yang paling banyak digandrungi oleh para pebisnis dalam bidang perikanan di Indonesia. Itu sebabnya, budidaya lele menjadi primadona di dunia perikanan.Tak hanya para pembudidaya. Para pengusaha kuliner pun mulai banyak yang menggunakan ikan lele sebagai menu makanan dalam bisnisnya. Karena itu tak heran kalau setiap kita mampir ke warung selalu ada saja menu makanan yang berupa ikan lele. Entah lele penyet, lele bakar, atau bahkan lele goring. Bahkan di beberapa supermarket atau pasar tradisional pun ikan lele selalu ada di dalamnya. Jadi tak perlu khawatir jika kita sedang mencari ikan lele di pasar, pasti selalu ada.
Mungkin itu sebabnya, banyak masyarakat yang menggemari ikan lele. Apalagi jika dimasukan ke dalam menu makanan dengan ditambah sambal terasi, hemmm, rasanya nikmat sekali. Tentunya bikin ketagihan terus.
Nah, dengan adanya permintaan pasar terhadap lele begitu banyak, inilah kesempatan parapebisnis ikan yang lebih memilih ikan lele sebagai sumber penghasilan mereka. Itu sebabnya tidak sedikit para pebisnis ikan yang menjadikan ikan lele ini sebagai sumber penghasilan mereka. Bahkan ikan lele ini sangat mudah perawatan dan menjualnya. Tentunya membuat para pebisnis ikan lebih memilih ikan lele sebagai pilihan ikan yang dapat dibudidaya.
Sehingga perlu adanya beberapa cara budidaya lele di kolam terpal sebagai bahan pengetahuan dan wawasan kita jika ingin membudidaya ikan lele. Maka dari itu, di kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa cara dan langkah budidaya lele. Mari kita simak cara budidaya lele berikut ini:
1. Persiapan Budidaya Lele
Untuk budidaya lele, maka ada beberapa hal yang perlu kita siapkan sebelum kita memulai untuk budidaya lele. Beberapa hal tersebut di antaranya:
- Memilih Jenis Lele
Akhir-akhir ini, kita sering menemukan beberapa pembudidaya lele yang memilih jenis ikan lele yaitu jenis lele dumbo atau sangkuriang. Karena jenis lele ini sangat mudah untuk dibudidaya dan perawatannya. Apalagi, jenis lele ini sangat mudah didapatkan dan murah untuk benih-benihnya.
Tak hanya mudah didapatkan dan murah, jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang ini juga memiliki banyak kelebihan tersendiri. Itu sebabnya, tak sedikit para pelaku budidaya lele ini lebih memilih jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang ini. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang yang perlu kita ketahui. Supaya kita tahu dan bisa membandingkan dengan jenis ikan lele yang lainnya.
Beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini di antaranya adalah sebagai berikut:
- Kualitas daging yang empuk
- Ikan lele sangkuriang sangat tinggi intensitasnya dalam berproduksi
- Cara budidaya lele yang mudah alias tidak terlalu sulit untuk diterapkan, asal memiliki kemauan dan niat
- Lebih tahan terhadap penyakit-penyakit yang sering menyerang ikan-ikan
Dengan adanya beberapa kelebihan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa budidaya lele sangkuriang ini sangat mudah diterapkan. Sehingga tak perlu lagi untuk mengurungkan niat untuk segera budidaya ikan lele. Itu sebabnya banyak para pembudidaya ikan lele, yang lebih memilih jenis ikan lele sangkuriang atau ikan lele dumbo ini.
Selain itu, lahan yang digunakan dalam membudidayakan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini tidak membutuhkan banyak tempat. Dengan kata lain, cukup menggunakan lahan sempit pun kita masih bisa membudidaya ikan lele jenis ini. Karena ikan lele jenis ini masih bisa bertahan hidup sekalipun di tempat yang tidak luas.
Dengan pemeliharaan yang mudah, maka ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini sangat cocok dijadikan jenis ikan lele yang bisa direkomendasikan dalam pembudidayaan lele. Apalagi, ikan lele jenis ini tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk panen. Alias, ikan lele jenis ini sangat mudah dan cepat sekali pertumbuhannya.
Jadi, jika Anda adalah orang yang baru pertama kali budidaya ikan lele, tak perlu khawatir lagi soal cara budidaya lele. Karena, dengan Anda memilih jenis ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang, Anda sudah dapat dipastikan lebih mudah berhasilnya membudidaya ikan lele ini. Tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri Anda untuk coba cara budidaya lele ini!
- Syarat Hidup Lele
Namun, selain Anda memahami jenis ikan lele apa yang mudah dibudidayakan, Anda juga perlu memperhatikan apa saja syarat-syaratnya agar ikan lele yang kita budidaya dapat bertahan hidup lama.
Memang, walaupun ikan lele merupakan jenis ikan yang sangat mudah dibudidaya, namun jika kita tidak memperhatikan syarat dari lingkungan atau wadah lele tersebut, hasilnya pun akan sama saja. Selain ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibididaya, lele juga dapat hidup di kondisi air apapun. Dari air tawar, air asin, air rawa sekalipun, ikan lele masih bisa hidup dan dibudidaya.
Namun, jangan terlalu meremehkan soal ini. Walaupun ikan lele adalah jenis ikan yang dapat dibesarkan dan dibudidaya dengan jenis air apapun, kita juga tidak boleh mengabaikan kualitas airnya. Karena, semakin baik kualitas air yang kita gunakan untuk budidaya lele, maka semakin baik nanti kualitas ikan lele yang kita budidaya nantinya. Sehingga, Anda bisa meraup untung yang lebih banyak karena ikan lele Anda sangat berkualitas dan sehat.
Semakin baik kualitas air, maka semakin baik pula pertumbuhan pada ikan lele yang kita pelihara. Maka dari itu, perlu kita memperhatikan beberapa kriteria air yang bagus untuk pemeliharaan ikan lele yang kita budidaya nantinya.
- SuhuMenurut penelitian dari Debby Ratnasari ahli peternakan pada tahun 2011, bahwa ikan lele dapat bertahan hidup dengan baik di air dengan kondisi suhu 26 sampai 32° C. Pencernaan pada ikan lele akan mengalami gangguan, jika kondisi air memiliki suhu yang terlalu rendah. Sehingga perlu adanya kondisi air yang hangat utuk melancarkan pendernaan pada ikan lele.
- LokasiSebenarnya, tidak ada tempat khusus untuk budidaya lele, alias kita bisa budidaya lele di mana saja, termasuk lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Namun, selain suhu yang perlu diperhatikan dalam budidaya lele, kita juga perlu memperhatikan tingkat keasaman pada air yang kita gunakan untuk membudidaya lele. Tingkat keasaman yang cocok untuk budidaya lele adalah 7 sampai 8 pH.
2. Kolam Pertumbuhan
Setelah kita mempersiapkan untuk budidaya lele, maka saatnya kita membuat kolam untuk proses pertumbuhan ikan lele.
Sebenarnya, dalam membuat kolam untuk pertumbuhan lele lebih mudah daripada membuat kolam untuk perkembangbiakan atau pembenihan lele. Cukup menggunakan kolam seukuran 5 x 2 meter saja, sudah bisa menampung sekitar 1000 benih ikan lele.
Kita bisa menggunakan kolam yang lebih lebar jika ikan lele kita lebih banyak dari itu, tinggal dihitung saja skala perbandingan ukuran kolam dengan jumlah ikan lele. Intinya, setiap 1 meter persegi kolam, dapat menampung sekitar 100 benih ikan lele. Jadi, kalau ukuran kolam kita sekitar 6 x 5 meter, maka kita dapat menampung sekitar 3000 benih ikan lele ke dalam kolam pertumbuhan tersebut. Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa jangan terlalu memadatkan kolam alias menggunakan kolam yang ikan lelenya terlalu padat di kolam. Hal ini dapat menyebabkan ikan lele akan lebih mudah terserang penyakit nantinya
Adapun jenis-jenis kolam pertumbuhan lele di antaranya adalah kolam terpal, kolam semen, dan kolam tanah. Dari ketiga jenis kolam tersebut, kebanyakan pembudidaya lele ini menggunakan kolam terpal, karena harganya yang paling murah dibandingkan jenis kolam tanah dan kolam semen. Selain itu, kolam terpal lebih mudah dan prakits pembuatannya. Bahkan kolam terpal ini sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas ikan lele.
Mungkin ada juga yang berpendapat bahwa kolam jenis tanah adalah kolam yang lebih murah dibandingkan dengan kolam terpal. Namun, perlu diketahui bahwa kolam tanah ini akan lebih rentan terhadap penyakit pada ikan lele dibandingkan dengan kolam jenis terpal. Sehingga dapat dikatakan bahwa budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal jauh lebih efektif dibandingkan dengan kolam tanah.
Nah, berikut ini adalah cara membuat kolam terpal yang baik.
- Hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan terpal untuk kolam lele kita nantinya. Pada umumnya, harga terpal per meternya sekitar Rp 9000,-. Sehingga, jika kita akan membuat kolam dengan ukuran sekitar 10 x 8, maka kita cukup menyiapkan uang sekitar Rp 720.000,- saja.
- Selanjutnya, kita bisa menggunakan dasar kolam dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran kolam yang kita butuhkan. Namun, ada baiknya jika Anda adalah seorang pembudidaya lele yang masih pemula, Anda cukup menggunakan kolam dengan ukuran 5 x 2 meter saja. Karena hal ini dapat meminimalkan kerugian, jika gagal panen nantinya.
- Ketika Anda membuat dasar kolam dengan menggali tanah, usahakan tanah tergalih dengan kedalaman sekitar 70 cm sampai 1 meter. Sisa tanah galian tadi, sebaiknya jangan dibuang, jadikan saja tanggul kolam di bagian bibir kolam dengan ketinggian sekitar 30 sampai 50 cm. hal ini diperlukan agar kolam tidak mudah jebol nantinya, ketika hujan dan banjir.
- Langkah terakhir yaitu membuat beberapa reng atau pagar kolam dari bamboo. Susunlah reng-reng tersebut di atas tanggul kolam dengan ketinggian sekitar 35cm. untuk bagian sudut kolam, sebaiknya gunakanlah bamboo yang utuh alias jangan bamboo yang sudah dibelah.
Jadi, jika dihitung keseluruhan, kolam pertumbuhan lele nantinya memiliki ketinggian sekitar 125 sampai 130 cm.
3. Siapkan Benih Berkualitas
Untuk budidaya lele, kita harus memilih benih ikan lele untuk pembesaran yang memiliki ukuran sekitar 5 sampai 7 cm dan usahakan seragam alias sama. Missal, seperti ini, ketika Anda membeli benih dengan ukuran 6 cm, maka semuanya harus sama ukurannya yaitu 6 cm.
- Nah, jika sudah mengetahui memilih ukuran benih lele, saatnya Anda memilih benih ikan lele yang berkualitas. Cir-ciri benih ikan lele yang berkualitas ini di antaranya sebagai berikut:
- Tubuh pada ikan lele yang seimbang, merupakan ikan lele yang berkualitas. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan antara ukuran kepala danbadan pada ikan lele tersebut.
- Ukurannya harus seimbang. Selain itu, Anda juga perlu memilih ikan lele yang gerakannya lincah dan sungut berseri alias tidak pucat, juga warna tubuh yang mengkilap. Ini menunjukan bahwa ikan lele tersebut merupakan ikan yang tidak cacat.
- Kita juga perlu memperhatikan tingkah laku pada ikan lele tersebut. Ikan lele yang baik atau berkualitas adalah ikan yang tidak berdiri atau menggantung ketika berada di dalam air. Dengan kata lain, ikan lele yang aktif merupakan ikan lele yang berkualitas.
Semakin berkualitasnya ikan lele Anda, maka semakin mahal pula ikan lele Anda nantinya.
4. Persiapan Menebar Benih
Jika kolam dan benih sudah disiapkan, langkah selanjutnya bukan langsung menebar benih ke kolam, melainkan mempersiapkan terlebih dahulu sebelum benih disebar ke kolam. Ada dua tahapan dalam persiapan tersebut, yaitu mengisi air di kolam dan pemupukan pada benih ikan lele. Sama halnya seperti tumbuhan, bahwa ikan pun juga terdapat proses pemupukan. Berikut ini adalah langkah-langkah sebelum penebaran benih ke kolam:
- Pertama, isi kolam dengan air bersih yang tidak bercampur dengan limbah apapun. Isilah hingga air mencapai ketinggian sekitar 60 cm.
- Selanjutnya, siapkan pupuk kandang seperti kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk tersebut ke dalam karung. Bagilah pupuk menjadi dua bagian.
- Setelah pupuk dibagi menjadi dua bagian, maka letakan kedua karung tersebut ke dalam kolam dengan kondisi pupuk masih berada di dalam karung tersebut. Anda bisa meletakkan karung di bagian pinggir atau tengah kolam. Nantinya, karung tersebut akan bergerak dan mengambang bebas di permukaan kolam.
- Seminggu kemudian, celupkan karung berulang kali seperti membuah the lalu angkatlah kedua karung tersebut. Menggunakan teknik celup ini agar pupuk tersebut dapat terserap total oleh air.
Setelah melakukan keempat langkah tersebut, Anda sudah bisa menebarkan benih ikan lele ke kolam Anda.
5. Menebar Benih Lele
Nah, saatnya Anda bertanya bagaimana caranya menebar benih lele ke kolam yang benar itu. Sebenarnya, penebaran benih lele yang benar itu ketika pagi atau sore hari. Hal ini sangat baik dilakukan agar terhindar kontak langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Karena, air yang kondisinya panas akan mengakibatkan benih lele cepat mati karena stress kepanasan. Kayak orang aja ya, hehe.
Nah, sebelum Anda menebarkan benih lele ke kolam, letakkan dulu benih lele ke wadah plastic, lalu tebarkan benih lele dengan cara memiringkan wadah dengan mengeluarkan benih lele sedikit demi sedikit.
6. Pemeliharaan Ikan Lele
Di dalam budidaya lele, ada beberapa hal penting dalam memelihara ikan lele yang perlu kita ketahui agar lele yang kita budidaya dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam pemeliharaan lele.
- Ada dua hal penting dalam pemeliharaan ikan lele yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan lele.
- Dianjurkan untuk tidak mengganti air di kolam sebelum masa panen tiba. Karena, kita harus tetap menjaga ketenangan air kolam saat lele dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan cara menguras kolam. Ketika menguras kolam, sebaiknya jangan menggunakan cara sirkulasi, karena dengan cara tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam.
- Anda boleh saja menambah air kolam, namun dengan catatan bahwa benih lele sudah diberi makan. Dan lakukan penambahan air secara bertahap.
- Hal penting selanjutnya yaitu member makanan. Anda bisa member pakan lele berupa pellet, keong mas, plankton, cacing atau yang lainnya.
- Dalam memberikan makan pun juga ada prosedur waktunya. Berilah pakan lele 5 sampai 6 kali dalam sehari dengan jarak sekitar 2 sampai 3 jam. Sebaiknya, dalam memberikan pakan, setelah matahari terbit agar polusi yang mencemari air hancur dahulu terkena sinar matahari.
- Jika terjadi hujan, sebaiknya jangan memberikan pakan, karena dapat membuat pencemaran zat asam pada pakan nantinya. Pakan yang tercemar, dapat mengganggu kesehatan lele. Tunggulah hujan reda, baru lele bisa kita beri pakan.
7. Masa Panen Lele
Pada umumnya, lele akan tumbuh besar dengan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, baru bisa dipanen. Kita bisa melihat lele layak panen dengan acuan 1 kg lele berkisar 7 sampai 8 ekor, dan usahakan menggunakan bahan yang licin saat memanen agar tidak membuat tubuh ikan lele tersebut jadi lecet. Jangan pula memanen lele yang usianya belum cukup umur.
Anda bisa menyurutkan kolam dahulu, lalu panen dengan menggunakan serokan dan masukan ke dalam wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring untuk mengambil lele-lele tersebut agar pengerjaan lebih efisien waktu. Anda harus hati-hati saat menangkap lelenya karena mereka bisa agresif juga. Siapkah wadah yang luas untuk menampung hasil tangkapan lele anda.
Setelah selesai, isi kembali kolam air dan kembalikan lele-lele yang belum siap panen ke kolam. Sementara itu, lele hasil panen sudah siap baik untuk di jual kembali atau dikonsumsi sendiri. Berikan air agar lele-lele tersebut tidak cepat mati saat dibawa jauh dari kolam.