WELCOME TO THIS BLOG
SELAMAT DATANG

Thursday, November 22, 2018

7 Cara Budidaya Lele di Kolam Terpal untuk Pemula





Dalam bisnis perikanan di Indonesia, budidaya ikan lele adalah budidaya yang paling banyak digandrungi oleh para pebisnis dalam bidang perikanan di Indonesia. Itu sebabnya, budidaya lele menjadi primadona di dunia perikanan.Tak hanya para pembudidaya. Para pengusaha kuliner pun mulai banyak yang menggunakan ikan lele sebagai menu makanan dalam bisnisnya. Karena itu tak heran kalau setiap kita mampir ke warung selalu ada saja menu makanan yang berupa ikan lele. Entah lele penyet, lele bakar, atau bahkan lele goring. Bahkan di beberapa supermarket atau pasar tradisional pun ikan lele selalu ada di dalamnya. Jadi tak perlu khawatir jika kita sedang mencari ikan lele di pasar, pasti selalu ada.
Mungkin itu sebabnya, banyak masyarakat yang menggemari ikan lele. Apalagi jika dimasukan ke dalam menu makanan dengan ditambah sambal terasi, hemmm, rasanya nikmat sekali. Tentunya bikin ketagihan terus.
Nah, dengan adanya permintaan pasar terhadap lele begitu banyak, inilah kesempatan parapebisnis ikan yang lebih memilih ikan lele sebagai sumber penghasilan mereka. Itu sebabnya tidak sedikit para pebisnis ikan yang menjadikan ikan lele ini sebagai sumber penghasilan mereka. Bahkan ikan lele ini sangat mudah perawatan dan menjualnya. Tentunya membuat para pebisnis ikan lebih memilih ikan lele sebagai pilihan ikan yang dapat dibudidaya.
Sehingga perlu adanya beberapa cara budidaya lele di kolam terpal sebagai bahan pengetahuan dan wawasan kita jika ingin membudidaya ikan lele. Maka dari itu, di kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa cara dan langkah budidaya lele. Mari kita simak cara budidaya lele berikut ini:

1. Persiapan Budidaya Lele

Untuk budidaya lele, maka ada beberapa hal yang perlu kita siapkan sebelum kita memulai untuk budidaya lele. Beberapa hal tersebut di antaranya:
  • Memilih Jenis Lele
Akhir-akhir ini, kita sering menemukan beberapa pembudidaya lele yang memilih jenis ikan lele yaitu jenis lele dumbo atau sangkuriang. Karena jenis lele ini sangat mudah untuk dibudidaya dan perawatannya. Apalagi, jenis lele ini sangat mudah didapatkan dan murah untuk benih-benihnya.
Tak hanya mudah didapatkan dan murah, jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang ini juga memiliki banyak kelebihan tersendiri. Itu sebabnya, tak sedikit para pelaku budidaya lele ini lebih memilih jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang ini. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang yang perlu kita ketahui. Supaya kita tahu dan bisa membandingkan dengan jenis ikan lele yang lainnya. 
Beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Kualitas daging yang empuk
  • Ikan lele sangkuriang sangat tinggi intensitasnya dalam berproduksi
  • Cara budidaya lele yang mudah alias tidak terlalu sulit untuk diterapkan, asal memiliki kemauan dan niat
  • Lebih tahan terhadap penyakit-penyakit yang sering menyerang ikan-ikan
Dengan adanya beberapa kelebihan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa budidaya lele sangkuriang ini sangat mudah diterapkan. Sehingga tak perlu lagi untuk mengurungkan niat untuk segera budidaya ikan lele. Itu sebabnya banyak para pembudidaya ikan lele, yang lebih memilih jenis ikan lele sangkuriang atau ikan lele dumbo ini.
Selain itu, lahan yang digunakan dalam membudidayakan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini tidak membutuhkan banyak tempat. Dengan kata lain, cukup menggunakan lahan sempit pun kita masih bisa membudidaya ikan lele jenis ini. Karena ikan lele jenis ini masih bisa bertahan hidup sekalipun di tempat yang tidak luas.
Dengan pemeliharaan yang mudah, maka ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini sangat cocok dijadikan jenis ikan lele yang bisa direkomendasikan dalam pembudidayaan lele. Apalagi, ikan lele jenis ini tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk panen. Alias, ikan lele jenis ini sangat mudah dan cepat sekali pertumbuhannya.
Jadi, jika Anda adalah orang yang baru pertama kali budidaya ikan lele, tak perlu khawatir lagi soal cara budidaya lele. Karena, dengan Anda memilih jenis ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang, Anda sudah dapat dipastikan lebih mudah berhasilnya membudidaya ikan lele ini. Tunggu apa lagi? Segera persiapkan diri Anda untuk coba cara budidaya lele ini!
  • Syarat Hidup Lele
Namun, selain Anda memahami jenis ikan lele apa yang mudah dibudidayakan, Anda juga perlu memperhatikan apa saja syarat-syaratnya agar ikan lele yang kita budidaya dapat bertahan hidup lama.
Memang, walaupun ikan lele merupakan jenis ikan yang sangat mudah dibudidaya, namun jika kita tidak memperhatikan syarat dari lingkungan atau wadah lele tersebut, hasilnya pun akan sama saja. Selain ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibididaya, lele juga dapat hidup di kondisi air apapun. Dari air tawar, air asin, air rawa sekalipun, ikan lele masih bisa hidup dan dibudidaya.  
Namun, jangan terlalu meremehkan soal ini. Walaupun ikan lele adalah jenis ikan yang dapat dibesarkan dan dibudidaya dengan jenis air apapun, kita juga tidak boleh mengabaikan kualitas airnya. Karena, semakin baik kualitas air yang kita gunakan untuk budidaya lele, maka semakin baik nanti kualitas ikan lele yang kita budidaya nantinya. Sehingga, Anda bisa meraup untung yang lebih banyak karena ikan lele Anda sangat berkualitas dan sehat.
Semakin baik kualitas air, maka semakin baik pula pertumbuhan pada ikan lele yang kita pelihara. Maka dari itu, perlu kita memperhatikan beberapa kriteria air yang bagus untuk pemeliharaan ikan lele yang kita budidaya nantinya. 
  • Suhu
    Menurut penelitian dari Debby Ratnasari ahli peternakan pada tahun 2011, bahwa ikan lele dapat bertahan hidup dengan baik di air dengan kondisi suhu 26 sampai 32° C. Pencernaan pada ikan lele akan mengalami gangguan, jika kondisi air memiliki suhu yang terlalu rendah. Sehingga perlu adanya kondisi air yang hangat utuk melancarkan pendernaan pada ikan lele.
  • Lokasi
    Sebenarnya, tidak ada tempat khusus untuk budidaya lele, alias kita bisa budidaya lele di mana saja, termasuk lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Namun, selain suhu yang perlu diperhatikan dalam budidaya lele, kita juga perlu memperhatikan tingkat keasaman pada air yang kita gunakan untuk membudidaya lele. Tingkat keasaman yang cocok untuk budidaya lele adalah 7 sampai 8 pH.

2. Kolam Pertumbuhan

Setelah kita mempersiapkan untuk budidaya lele, maka saatnya kita membuat kolam untuk proses pertumbuhan ikan lele.
Sebenarnya, dalam membuat kolam untuk pertumbuhan lele lebih mudah daripada membuat kolam untuk perkembangbiakan atau pembenihan lele. Cukup menggunakan kolam seukuran 5 x 2 meter saja, sudah bisa menampung sekitar 1000 benih ikan lele.
Kita bisa menggunakan kolam yang lebih lebar jika ikan lele kita lebih banyak dari itu, tinggal dihitung saja skala perbandingan ukuran kolam dengan jumlah ikan lele. Intinya, setiap 1 meter persegi kolam, dapat menampung sekitar 100 benih ikan lele. Jadi, kalau ukuran kolam kita sekitar 6 x 5 meter, maka kita dapat menampung sekitar 3000 benih ikan lele ke dalam kolam pertumbuhan tersebut. Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa jangan terlalu memadatkan kolam alias menggunakan kolam yang ikan lelenya terlalu padat di kolam. Hal ini dapat menyebabkan ikan lele akan lebih mudah terserang penyakit nantinya
Adapun jenis-jenis kolam pertumbuhan lele di antaranya adalah kolam terpal, kolam semen, dan kolam tanah. Dari ketiga jenis kolam tersebut, kebanyakan pembudidaya lele ini menggunakan kolam terpal, karena harganya yang paling murah dibandingkan jenis kolam tanah dan kolam semen. Selain itu, kolam terpal lebih mudah dan prakits pembuatannya. Bahkan kolam terpal ini sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas ikan lele.
Mungkin ada juga yang berpendapat bahwa kolam jenis tanah adalah kolam yang lebih murah dibandingkan dengan kolam terpal. Namun, perlu diketahui bahwa kolam tanah ini akan lebih rentan terhadap penyakit pada ikan lele dibandingkan dengan kolam jenis terpal. Sehingga dapat dikatakan bahwa budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal jauh lebih efektif dibandingkan dengan kolam tanah.
Nah, berikut ini adalah cara membuat kolam terpal yang baik.
  1. Hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan terpal untuk kolam lele kita nantinya. Pada umumnya, harga terpal per meternya sekitar Rp 9000,-. Sehingga, jika kita akan membuat kolam dengan ukuran sekitar 10 x 8, maka kita cukup menyiapkan uang sekitar Rp 720.000,- saja.
  2. Selanjutnya, kita bisa menggunakan dasar kolam dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran kolam yang kita butuhkan. Namun, ada baiknya jika Anda adalah seorang pembudidaya lele yang masih pemula, Anda cukup menggunakan kolam dengan ukuran 5 x 2 meter saja. Karena hal ini dapat meminimalkan kerugian, jika gagal panen nantinya.
  3. Ketika Anda membuat dasar kolam dengan menggali tanah, usahakan tanah tergalih dengan kedalaman sekitar 70 cm sampai 1 meter. Sisa tanah galian tadi, sebaiknya jangan dibuang, jadikan saja tanggul kolam di bagian bibir kolam dengan ketinggian sekitar 30 sampai 50 cm. hal ini diperlukan agar kolam tidak mudah jebol nantinya, ketika hujan dan banjir.
  4. Langkah terakhir yaitu membuat beberapa reng atau pagar kolam dari bamboo. Susunlah reng-reng tersebut di atas tanggul kolam dengan ketinggian sekitar 35cm. untuk bagian sudut kolam, sebaiknya gunakanlah bamboo yang utuh alias jangan bamboo yang sudah dibelah.
Jadi, jika dihitung keseluruhan, kolam pertumbuhan lele nantinya memiliki ketinggian sekitar 125 sampai 130 cm.

3. Siapkan Benih Berkualitas

Untuk budidaya lele, kita harus memilih benih ikan lele untuk pembesaran yang memiliki ukuran sekitar 5 sampai 7 cm dan usahakan seragam alias sama. Missal, seperti ini, ketika Anda membeli benih dengan ukuran 6 cm, maka semuanya harus sama ukurannya yaitu 6 cm.
  1. Nah, jika sudah mengetahui memilih ukuran benih lele, saatnya Anda memilih benih ikan lele yang berkualitas. Cir-ciri benih ikan lele yang berkualitas ini di antaranya sebagai berikut:
  2. Tubuh pada ikan lele yang seimbang, merupakan ikan lele yang berkualitas. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan antara ukuran kepala danbadan pada ikan lele tersebut.
  3. Ukurannya harus seimbang. Selain itu, Anda juga perlu memilih ikan lele yang gerakannya lincah dan sungut berseri alias tidak pucat, juga warna tubuh yang mengkilap. Ini menunjukan bahwa ikan lele tersebut merupakan ikan yang tidak cacat.
  4. Kita juga perlu memperhatikan tingkah laku pada ikan lele tersebut. Ikan lele yang baik atau berkualitas adalah ikan yang tidak berdiri atau menggantung ketika berada di dalam air. Dengan kata lain, ikan lele yang aktif merupakan ikan lele yang berkualitas.
Semakin berkualitasnya ikan lele Anda, maka semakin mahal pula ikan lele Anda nantinya.

4. Persiapan Menebar Benih

Jika kolam dan benih sudah disiapkan, langkah selanjutnya bukan langsung menebar benih ke kolam, melainkan mempersiapkan terlebih dahulu sebelum benih disebar ke kolam. Ada dua tahapan dalam persiapan tersebut, yaitu mengisi air di kolam dan pemupukan pada benih ikan lele. Sama halnya seperti tumbuhan, bahwa ikan pun juga terdapat proses pemupukan. Berikut ini adalah langkah-langkah sebelum penebaran benih ke kolam:
  1. Pertama, isi kolam dengan air bersih yang tidak bercampur dengan limbah apapun. Isilah hingga air mencapai ketinggian sekitar 60 cm.
  2. Selanjutnya, siapkan pupuk kandang seperti kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk tersebut ke dalam karung. Bagilah pupuk menjadi dua bagian.
  3. Setelah pupuk dibagi menjadi dua bagian, maka letakan kedua karung tersebut ke dalam kolam dengan kondisi pupuk masih berada di dalam karung tersebut. Anda bisa meletakkan karung di bagian pinggir atau tengah kolam. Nantinya, karung tersebut akan bergerak dan mengambang bebas di permukaan kolam.
  4. Seminggu kemudian, celupkan karung berulang kali seperti membuah the lalu angkatlah kedua karung tersebut. Menggunakan teknik celup ini agar pupuk tersebut dapat terserap total oleh air.
Setelah melakukan keempat langkah tersebut, Anda sudah bisa menebarkan benih ikan lele ke kolam Anda.

5. Menebar Benih Lele

Nah, saatnya Anda bertanya bagaimana caranya menebar benih lele ke kolam yang benar itu. Sebenarnya, penebaran benih lele yang benar itu ketika pagi atau sore hari. Hal ini sangat baik dilakukan agar terhindar kontak langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Karena, air yang kondisinya panas akan mengakibatkan benih lele cepat mati karena stress kepanasan. Kayak orang aja ya, hehe.
Nah, sebelum Anda menebarkan benih lele ke kolam, letakkan dulu benih lele ke wadah plastic, lalu tebarkan benih lele dengan cara memiringkan wadah dengan mengeluarkan benih lele sedikit demi sedikit.

6. Pemeliharaan Ikan Lele

Di dalam budidaya lele, ada beberapa hal penting dalam memelihara ikan lele yang perlu kita ketahui agar lele yang kita budidaya dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa hal penting dalam pemeliharaan lele.
  • Ada dua hal penting dalam pemeliharaan ikan lele yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan lele.
  • Dianjurkan untuk tidak mengganti air di kolam sebelum masa panen tiba. Karena, kita harus tetap menjaga ketenangan air kolam saat lele dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan cara menguras kolam. Ketika menguras kolam, sebaiknya jangan menggunakan cara sirkulasi, karena dengan cara tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam.
  • Anda boleh saja menambah air kolam, namun dengan catatan bahwa benih lele sudah diberi makan. Dan lakukan penambahan air secara bertahap.
  • Hal penting selanjutnya yaitu member makanan. Anda bisa member pakan lele berupa pellet, keong mas, plankton, cacing atau yang lainnya.
  • Dalam memberikan makan pun juga ada prosedur waktunya. Berilah pakan lele 5 sampai 6 kali dalam sehari dengan jarak sekitar 2 sampai 3 jam. Sebaiknya, dalam memberikan pakan, setelah matahari terbit agar polusi yang mencemari air hancur dahulu terkena sinar matahari.
  • Jika terjadi hujan, sebaiknya jangan memberikan pakan, karena dapat membuat pencemaran zat asam pada pakan nantinya. Pakan yang tercemar, dapat mengganggu kesehatan lele. Tunggulah hujan reda, baru lele bisa kita beri pakan.

7. Masa Panen Lele


Pada umumnya, lele akan tumbuh besar dengan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, baru bisa dipanen. Kita bisa melihat lele layak panen dengan acuan 1 kg lele berkisar 7 sampai 8 ekor, dan usahakan menggunakan bahan yang licin saat memanen agar tidak membuat tubuh ikan lele tersebut jadi lecet. Jangan pula memanen lele yang usianya belum cukup umur.
Anda bisa menyurutkan kolam dahulu, lalu panen dengan menggunakan serokan dan masukan ke dalam wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring untuk mengambil lele-lele tersebut agar pengerjaan lebih efisien waktu. Anda harus hati-hati saat menangkap lelenya karena mereka bisa agresif juga. Siapkah wadah yang luas untuk menampung hasil tangkapan lele anda.
Setelah selesai, isi kembali kolam air dan kembalikan lele-lele yang belum siap panen ke kolam. Sementara itu, lele hasil panen sudah siap baik untuk di jual kembali atau dikonsumsi sendiri. Berikan air agar lele-lele tersebut tidak cepat mati saat dibawa jauh dari kolam.

Aneka Produk dan Manfaat Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna


Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek-aspek lingkungan , sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat pengguna. Hemat sumber daya, minim dampak polutif, mudah penggunaan dan perawatannya merupakan bagian yang menjadi perhatian. Karya rekayasa inovatif dibuat untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pembuatan prokduk, diantaranya berupa produk pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, limbah perkebunan yang semua itu merupakan bagian solusi guna berproduksi. beberapa contoh aneka produk karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna antara lain, seperti berikut.

a. Alat Pencetak Briket

Alat pencetak briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang dengan ukuran mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga menjadi briket arang dengan ukuran dan bentuk tertentu seperti: kubus, bulat tepung, dan atau bulat pepat. tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat berasal dari hidrolik maupun tekanan mekanik menggunakan ulir.

b. Alat Pengering Hasil Pertanian

Alat pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi alat dengan alat utama sumber panas, untuk mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki (tray). yang berfungsi sebagai “alas jemur” pada proses penjemuran secara alami serta blower yang berfungsi menghantarkan panas melalui saluran tertentu (selang) sehingga mengenai permukaan produk yang akan dikeringkan.

c. Alat Pengambilan Zat Warna Alam Indigo

Proses pengambilan zat warna alam indigo pada dasarnya adalah bagaimana melakukan aerasi pada cairan hasil rendaman daun dari tanaman indigofera tinctoria.L. sirkulasi air dengan meggunakan pompa memungkinkan terjadinya proses aerasi.

d. Alat Pembuatan Tepung

Alat pembuat tepung arang, terdiri atas dua komponen utama, yaitu penghalus, dan penyaring. penghalus dapat berupa grind, yaitu pertemuan dua buah logam yang berputar berlawanan arah dan menghancurkan arang benda yang hendak dhaluskan. penyaring berfungsi mengayak arang dengan ukuran mesh tertentu.

e. Alat Perajang Sampah Organik

Alat perajang sampah biasanya berbentuk rol ganda yang berputar berlawanan dan diberi bilah berbentuk pisau, dimakksudkan untuk memperkecil ukuran agar lebih mudah melapuk pada proses pembuatan pupuk kompos.

f. Alat Pengurai Serat Sabut Kelapa

Bentuknya terdiri atas rol tunggal yang diberi paku-paku panjang untuk mengurai sabut kelapa sehingga terpisah dari serbuknya.

g. Alat Pengepres dalam Pembuatan Baglog

Prinsip alat ini  sama dengan pencetak briket, yaitu berbentuk kempa (tekanan) yang dihasilkan baik dari tenaga hidrolik maupun mekanik.

Manfaat Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

Manfaat karya rekayasa teknologi tepat guna:
a. keberadaan karya rekayasa teknologi tepat guna memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat yang menggunakannya.
b. solusi bagi peningkatan produktifitas dan efektifitas dalam menjalankan produksi usaha rumahan (home industry), industry kecil dan menengah (IKM).
c. Memberikan kemudahan, meningkatkan kualitas dan jumlah dalam berproduksi.
d. Memacu kreatifitas dan inovatif pembuatnya untuk terus berkaya mencapai optimal.
e. Terciptanya lapangan pekerjaan untuk mewujudkan karya inovasi.

Dengan hadirnya aneka produk inovasi teknologi tepat guna, kita bisa menggunakan sekaligus mendapatkan manfaat dari alat tersebut, diantaranya kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Sumber: Dikutip dari Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA/MAK kelas XI Semester 2 K 13 

Tanaman Hias

Tanaman hias mencakup semua tumbuhan yang sengaja ditanam orang dengan maksud sebagai pelengkap / penambah keindahan sebuah taman dan pekarangan rumah, dapat pula dijadikan sebagai tambahan untuk penghias dekorasi sebuah ruangan, pelengkap busana/riasan, melengkapi upacaradan sebagainya. secara umum, tanaman hias merupakan pengelompokan berdasarkan fungsi dari beberapa jenis tanaman hortikultura. Saat ini didalam budidaya tanaman hias bukan hanya memanfaatkan bagian bunga nya saja, tetapi juga memanfaatkan keindahan yang ditimbulkan dari beberapa bagian tanaman seperti ; buah, batang dan daun.

Saat ini kegiatan budidaya tanaman hias bukan hanya dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan hobi sajan namun dapat pula mendatangkan nilai ekonomi dengan dijadikan sebagai peluang usaha yang baik untuk menambah mata pencaharian. Bagi Anda yang gemar bercocok tanaman peluang usaha budidaya tanaman hias juga sangat baik untuk anda. Untuk bisa memulai usaha ini tidaklah terlalu sulit asalkan dibekalli dengan ketekunan dan tentunya pengetahuan yang cukup sehingga dapat menjadikan income yang cukup baik. Proses ini tentu bukan waktu yang singkat karena dibutuhkan proses yang cukup panjang. akan tetapi apabila hasil dari budidaya tanaman hias yang anda kelola menghasilkan secara maksimal maka tentu saja mendatangkan kepuasan tersendiri baik secara finansial maupun kepuasan batin. Tahap awal apabila Anda ingin memulainya yang diperlukan adalah dengan mengetahui cara budidaya tanaman hias agar tahap demi tahap dapat berjalan dengan benar dan menghasilkan sesuai dengan keinginan kita. Tanaman hias sendiri dikelompokkan kedalam beberapa jenis berdasarkan bagian tanaman antara lain ; Tanaman Hias Bunga, Tanaman Hias Daun, Tanaman Hias Buah, Tanaman Hias Batang, dan Tanaman Hias Kaktus

Beberapa hal yang perlu Anda di perhatikan dalam Budidaya Tanaman Hias diantaranya sebagai berikut :

Pemilihan wadah penanaman.
Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk dapat memulai budidaya tanaman hiasadalah dengan melakukan pemilihan wadah penanaman yang tepat. Karena pada umumnya tanaman hias tidak terlalu membutuhkan tempat tumbuh yang luas, maka wadah berupa pot, polybag, karung bekas, drum bekas dan ban bekas pun dapat kita pergunakan. sebaiknya memilih wadah penanaman disesuaikan dengan jenis tanaman hias yang akan kita tanam, karena jenis tanaman hias sendiri memiliki ukuran tumbuh yang berbeda-beda. Jenis tanaman hias suplir atau bunga-bungaan kecil biasanya dapat menggunakan ukuran wadah yang tidak terlalu besar.

Media Tanam
Media tanam / tanah adalah tempat tumbuh dan berkembangnya sistem perakaran pada tanaman. Karena hampir semua unsur hara mineral serta bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman diambil dari tanah. Oleh karena itu tanah yang baik untuk budidaya tanaman hias adalah tanah yang banyak mengandung unsur hara mineral yang baik, bahan organik yang tinggi, aerasi dan drainasenya baik. 

Bahan organik sendiri memiliki fungsi untuk memperbaiki struktur tanah, yang menjadikan tanah mampu mengikat. dan menyerap pupuk kimia yang diberikan. Akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia bisa mengakibatkan tanah menjadi padat karena jumlah pori-pori tanah berkurang. Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pemadatan tanah dalam rangka budidaya tanaman hias adalah mengggemburankannya serta dengan pemberian bahan organik sehingga struktur tanah akan menjadi lebih baik karena tanah menjadi gembur dan remah.

Pemilihan media tanah adalah tahap yang paling penting dalam budidaya tanaman hias, karena media tanam merupakan komponen tempat tumbuh dan berkembangnya sistem perakaran pada tanaman, oleh sebab itu sangat diperlukan untuk mengetahui kesesuaian antara media tanam yang digunakan dengan jenis tanaman hias yang akan kita tanam. proses pemilihan media taman yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan dari pertumbuhan dan  perkembangan budidaya tanaman hias. Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya ketahuilah karakteristik media tanam. Terdapat 2 jenis media tanam yaitu media tanam berbahan organik dan media tanam Anorganik.
Media Tanam Bahan organik
Komponen / bahan Media tanam yang berasal dari organisme hidup dikategorikan kedalam bahan organik, sepereti dari dedaunan, batang, kulit tanaman dan sebagainya. Penggunaan Media Tanam yang berbahan organik memiliki kualitas yang lebih unggul apabila dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal tersebut karena media tanam bahan organik memiliki unsur-unsur hara yang baik bagi tanaman. disamping itu pori - posi pada media tanam bahan organik juga memiliki struktur pori - pori makro dan mikro yang cukup seimbang sehigga mampu menghasilkan sirkulasi udara didalamnya dengan baik dan juga mempunyai daya serap yang tinggi. Mirkro organisme yang terdapat pada media tanam bahan organik akan membantu melakukan proses dekomposisi atau pelapukkan. Proses dekomposisi menghasilkan air (H2O), karbondioksida (C2O), serta mineral, dimana mineral tersebut merupakan zat makanan dari unsur hara yang terdapat didalamnya.

Namun, apabila proses dekomposisi yang terjadi terlalu cepat dapat mengakibatkan munculnya bibit penyakit. guna menghindari hal ini, Anda harus rajin untuk mengganti media tanam. Maka dari itu, sebelum media tanam bahan organik tersebut mengalami pelapukkan/dekomposisi sangat perlu untuk tetap memberikan penambahan unsur hara. Beberapa bahan organik yang biasa kita pergunakan untuk media tanam, antara lain ; Sekam, Arang, Kompos, Sabut Kelapa, Moss, Pupuk Kandang serta Humus.

Media Tanam Bahan anorganik
Media tanam dari bahan anorganik merupakan media tanam yang dihasikan dari proses pelapukan pada batuan induk yang terdapat didalam perut bumi, dan mengandung unsur mineral yang tinggi adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumi. Proses pelapukan tersebut dapat di akibatkan oleh berbagai macam hal, baik pelapukan secara fisik, mekanik, biologi, dan kimiawi. Beberapa media tanam bahan organik antara lain ; kerikil, batu-batuan, dan pasir. Selain itu, bahan anorganik lain yang dapat dijadikan media tanam dan berfungsi sebagai tanah yakni : gel, tanah liat, spons, perlit dan vermi kulit.
Setelah kita memahami karakteristik dari masing - masing media tanam untuk budidaya tanaman hias, baik organik maupun anorganik, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam yang dapat kita buat sendiri atau bisa pula dengan membeli bahan yang sudah jadi.

Pemilihan tanaman
Untuk pemilihan tanaman, bagi pemula sebaiknya memilih jenis tanaman yang tidak memiliki sensitifitas tinggi sehingga tidaj memerlukan perawatan khusus. Hal ini dimaksudkan agar pada tahap awal ini anda menguasai dan memahami terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis tanaman hias yang Anda budidayakan dan kelak apabila anda sudah memiliki cukup pengalaman, dapat ditingkatkan untuk mencoba membudidayakan jenis tanaman hias sensitif dengan tingkat perawatan yang lebih rumit. Jenis-jenis tanaman hias yang sebaiknya dipilih untuk pemula antara lain : Anthurium, Palem, Anggrek, Suplir, dan lainnya.

Perawatan
Perawatan pada tanaman hias tidak terlalu rumit. Yang paling utama adalah jangan terlalu sering tanaman hias kita untuk terkena cahaya matahari langsung. Gunakanlah seng transparan pada bagian atap dimana tempat anda membudidayakan tanaman hias tersebut, sehingga tanaman tetap mendapatkan pencahayaan namun tidak terkena sinar matahari secara langsung namun sudah melalui semacam filter cahaya. Untuk tahap perawatan seperti melakukan penyiraman serta pemupukan, sebaiknya menyiram tanaman hias secukupnya saja untuk meminilasir terjadinya pembusukan akar. penyiraman dapat dilakukan pada pagi hari maupun sore hari.
Penggunaan Atap Transparan untuk menghindari sinar matahari langsung

Dalam budidaya tanaman hias, pemupukan tanaman hias dapat diberikan dengan menggunakan pupuk kompos maupun pupuk buatan pabrik. Kemudian untuk menjaga agar tanaman hias tidak mengalami gangguan hama dan penyakit, tanaman hias dapat dilakukan penyemprotan insektisida, dapat pula dengan melakukan penyemprotan cairan untuk pengkilap daun (biasanya untuk tanaman hias jenis daun).

Sumber : http://kumpulantugassekolahsmkiamindah.blogspot.com/2016/01/normal-0-false-false-false-false-en-us.html

Thursday, November 15, 2018

Cara Membuat Sepatu Bayi dari Kain Flanel

BAHAN dan ALAT :

CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Alat & Bahan
  • Kain flanel warna ungu ukuran 15 cm x 11 cm sebanyak 6 lembar
  • Kain flanel warna merah ukuran 15 cm x 11 cm sebanyak 2 lembar
  • Kain flanel warna hijau ukuran 3 cm x 2 cm sebanyak 2 lembar
  • Kain flanel warna pink ukuran 4 cm x 3 cm sebanyak 2 lembar
  • Kain flanel warna ungu ukuran 6 cm x 5 cm sebanyak 2 lembar
  • Kain flanel warna merah ukuran 10 cm x 3 cm sebanyak 4 lembar
  • Busa pelapis ukuran 12 cm x 9 cm sebanyak 2 lembar
  • Pita Gold 
  • Jarum dan benang jahit
  • Gunting
  • Pulpen/Pensil
  • Lem tembak
  • Velcrow untuk perekat


CARA MEMBUATNYA :

CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Langkah 1

Untuk mendapatkan ukuran sepatu yang pas, ada baiknya kita melakukan pengukuran kaki debay-nya terlebih dahulu. Ukuran ini yang akan menjadi dasar pembuatan pola. Setelah selesai, cetak polanya di atas kain flanel.

CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Langkah 2

Gunting kain flanel sesuai pola yang sudah kita cetak tadi (tidak perlu melebihkan pinggiran kain saat menggunting).


CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Langkah 3

Selanjutnya, gabungkan dua lembar kain flanel (kain pola B dan C) menjadi satu, lalu jahit. Lakukan hal yang sama pada pola A. Namun sebelumnya, sisipkan busa pelapis terlebih dahulu di bagian tengahnya. Jahit keliling dengan menggunakan tusuk feston seperti pada gambar berikut.

CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
tusuk feston
Begini hasilnya setelah semua pola dijahit.

CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Setelah dijahit


Satukan semua bagian, lalu jahit di setiap sisinya. 
Lakukan hal yang sama pada sisi sepatu yang lainnya.


CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Langkah 4

Nah, untuk membuat pita yang di gunakan sebagai pemanis pada sepatu caranya adalah : Jahit jelujur bagian tengah kain flanel warna ungu, lalu tarik. Lakukan hal yang sama pada kain flanel warna pink dan hijau. Kemudian tumpuk 3 pita tersebut.  

CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Pita

Setelah itu, lem dan beri pemanis pita gold di tengahnya. Jadi deh sepatu lucu buat si baby !


CRAFTING CLASS | IPOT CRAFT | SAUCANTV | SEPATU BAYI DARI KAIN FLANEL
Hasil Jadi

Cara Membuat Dompet dari Kain Flanel

Cara Membuat Dompet dari Kain Flanel, ini terbilang cukup mudah. Anda tidak memerlukan mesin jahit untuk menjahit dompet flanel ini. Namun saya tidak bilang dompet ini tanpa di dijahit, karena masih memerlukan jahitan dengan tangan untuk membentuk dompet tersebut. Ok dari pada panjang lebar kesana kesini mending langsung saja simak tutorial cara membuat dompet dari kain flanelberikut ini.

Cara Membuat Dompet dari Kain Flanel Mudah

Cara Membuat Dompet dari Kain Flanel
Tutorial Membuat  Dompet dari Kain Flanel : Cara Menjahit dengan Tusuk Feston
 Bahan yang diperlukan :
1. Kain Flanel
2. Pensil/Ballpoint
3. Kertas
4. Gunting
5. Kancing
6. Jarum Jahit 
7. Lilin
8. Lem Bakar / Glue Gun 
9. Benang Sulam
10. Cutter atau Silet



1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat dompet dari kain flanel 
2. Buatlah pola dompet dan hiasannya diatas kertas sesuai dengan keinginan.
3. Pilih warna kain flanel yang sesuai dengan pola atau tergantung pada selera masing-masing.
4. Pindahkan atau gambar kembali pola yang telah dibuat ke kain flanel.
5. Gunting kain flanel sesuai dengan pola yang telah dibuat.
6. Jahit tepi kain flanel dengan tusuk feston.
7. Pasangkan kancing dengan menjahitnya, sebagai penutup.
8. Lubangi penutup untuk memasangkan kancing dengan menggunakan cutter atau silet.
9. Tempelkan hiasan dengan menggunakan lem bakar / Glue Gun.
10. Jadilah dompet cantik dari kain flanel.

Tusukan Feston banyak dipakai untuk menjahit kain flanel. Tusuk Feston berguna untuk menggabungkan dua buah kain flanel yang ukuran dan bentuknya sama serta merapikan pinggiran kain Flanel . Selain itu Tusukan ini juga berfungsi untuk membuat tampilan pinggiran kain flanel lebih cantik.

1. Siapkan selembar kain flanel yang akan di jahit
2. Mulai dengan tusukan pada lembar atas flanel, Tusukkan jarum dari arah dalam kain yang ada di sisi depan menuju ke arah luar dari kain tersebut.
3. Tusukan kedua pada lembar flanel bawah dengan arah tusukan, dari bawah ke atas (hanya flanel bawah).
4. Setelah jarum berada ditengah-tengah antara kain atas dan bawah, tarik jarum keatas melewati benang pertama.
5. Selanjutnya, taruh benang di bawah jarum, tusukkan jarum hingga tembus kebawah dengan jarak antar benang sama.
6. Tarik kembali, begitu seterusnya. Jahitan dari kiri ke kanan atau melawan arah jarum jam.

Cara menyambung benang di tengah-tengah jahitan karena putus atau kurang panjang
1. Siapkan benang panjang untuk sambungan. Simpul kedua benang (benang pendek dan benang sambungan). Simpulnya simpul yang biasa kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Usahakan simpul mepet di kain flanel….jangan sampai ada jarak dengan kain flanel.
3. Buat simpul sekali lagi agar kuat. Simpul harus mepet dengan kain flanel.
4. Satukan kedua benang pendek tersebut. Potong secukupnya (jangan terlalu pendek).
5. Masukkan ujung-ujung benang pendek tadi di antara kain flanel.
6. Mulai lagi jahitan seperti biasa.

Featured Post

7 Cara Budidaya Lele di Kolam Terpal untuk Pemula

Dalam bisnis perikanan di Indonesia, budidaya ikan lele adalah budidaya yang paling banyak digandrungi oleh para pebisnis da...

 
Sparkly Santa Hat Ice Cream
Powered by Blogger.